Catatan harian Seorang guru muda yang ditempatkan di daerah transmigrasi Kota Binuang Kab,Tapin yang mengawali pengabdiannya pada maret 2015... Seorang guru amatir yang mencoba menuangkan segala aktifitas mengajarnya di blog ini

Aku Guru Muridku Muridku Adalah Guruku

Assalamualaikum..... para guru-guru di seluruh Nusantara....
Semoga kita bisa menjalankan amanah kita sebagai abdi negara, sebagai pelayan masyarakat, sebagai generasi baru yang ikut serta membangun masyarakat. Amin.
#Penyemangatdiri
Mohon maaf sebelumnya bulan ini, ini adalah artikel pertama, saya tidak memiliki banyak kesempatan untuk menulis karena satu, dua dan lain halnya, ^_^ padahal banyak sekali hal yang ingin saya bagi kepada kalian semua. Berbagi bukan karena kita lebih, berbagi bukan karena kita merasa mampu, tapi berbagi karena kita merasa perlu, perlu untuk menyampaikan sesuatu yang positif yang niatnya untuk bisa kita amalkan sama-sama.

Saya kadang berfikir apa di luar sana yang membaca artikel saya, ada yang nyinyir, ada yang mencibir, ada yang tidak suka, ada yang menganggap  saya anak baru yang sok tahu?
Namun, saya tepis itu semua, saya percaya yang namanya seorang "Guru" mereka adalah orang-orang yang memiliki hati dan jiwa besar dan mau menerima masukan baik dari siapapun dan dari manapun ^_^ lagi pula sedikitpun tidak ada niatan ingin menggurui siapapun saya hanya berbagi, dan ingin mengajak belajar bersama , saya pun begitu masukan dan pendapat dari yang tua bahkan yang lebih muda dari saya, selalu saya tampung dan pertimbangkan. 

Termasuk pendapat dari murid-murid saya.
Saya mau berbagi tentang kegiatan saya di awal semester/ awal tahun ajaran baru 
biasanya saya tidak akan langsung mengajar di hari pertama masuk, belajar setelah lama libur bagi anak terkesan semacam peralihan musim hujan ke musim panas, mereka perlu proses transisi untuk itu, mereka perlu kenyaman suasana belajar bahasanya mereka perlu "Menyatu dengan alam" terlebih dulu, setelah itu baru mereka siap untuk belajar kembali.

Adapun kegiatan yang saya lakukan di hari pertama masuk setelah libur meliputi :

  1. Bersih-bersih kelas dan mengatur denah tempat duduk murid yang baru, merupakan suatu ritual wajib yang kayaknya turun temurun selalu dilakukan dari zaman bahula, karena selain kebersihan adalah sebagian dari iman, kebersihan juga bisa bikin nyaman ^_^. Tempat duduk baru ? itu penting sekali untuk pembaruan dan penyegaran bagi murid saya bahakan melakukannya saban bulan. 
  2. Mengatur struktur kelas yang baru dan administrasi kelas lainnya. Administrasi lainnya yang dimaksud disini adalah tentang jadwal piket kebersihan kelas, piket pemimpin barisan, piket dirigen/pemalu menyanyikan lagu nasional (sebelum belajar), jadwal pemimpin do'a , jadwal instruktur yel-yel kelas (di kelas saya, murid-murid harus memiliki yel-yel kelas sendiri untuk menyemangati mereka sebelum belajar dan itu rutin mereka lakukan bersama-sama, bahkan meski gurunya berhalangan hadir sekalipun, mereka dituntut mandiri)
  3. Mebacakan dan mejelaskan kembali tata tertib kelas. Saya membuatnya sendiri dengan persetujuan Kepala Sekolah dengan hukuman-hukuman yang mendidik (insyaallah).
  4. Menghias kelas, 
  5. Meminta murid menuliskan kesan pesan dan kritik pada saya. Saya akan memberi merka selembar kertas kecil yang disanalah saya akan menemukan segala ungkapan hati, uneg-uneg dan perasan mereka terhadap cara saya mengajar, tidak melulu isi tulisan mereka adalah pujian beberapa anak malah mengkritik saya secara jujur dan apa adanya ada yang menulis "Bu guru kalau menulis jangan kecil-kecil" ada yang menulis "Bu guru kalau marah jangan cuekin saya" (karena emang anak yang satu ini, cara efek jera dia kalau lagi berulah cuman didiemin, he he he) dan banyak lagi ungkapan lainnya, ungkapan inilah yang jadi bahan intropeksi diri saya, oh... saya kurangnya disini, lebihnya disini, anak-anak sukanya belajar yang begini, kurang suka yang begitu, dan seterusnya. Ini semacam RAPOR bagi saya sebagai guru, saya pun masih belajar dari mereka tentang banyak hal, yah.... banyak hal, karena kita menjadi guru bukan karena kita pintar dari murid kita, kadang hanya karena kita "Lebih dulu tahu" dari mereka. 
  6. Dan yang terakhir dan terpenting adalah: membuat komitmen belajar. Saya akan kembali membagikan selembar kertas yang harus mereka isi dengan komitmen belajar yaitu perjanjian tentang apa yang akan mereka gapai di tahun ini, apa yang akan mereka rubah dari prilaku belajar mereka, setelah saya tanda tangani maka kertas tersebut akan ditempel di atas meja mereka masing-masing agar sewaktu-waktu bisa mereka baca sebagai bahan kontrol diri. 
    Aku Guru Muridku Muridku Adalah Guruku

Contoh : Komitmen Belajar

Dan itu tadi sedikit pengalaman yang dapat saya bagikan, semoga bisa menjadi bahan referensi bagi kita semua.
Saya memohon maaf jika terdapat kesalahan baik dari segi penulisan atau pemilihan kata , saya juga wellcome sekali terhadap masukan dan mungkin pengalaman lain dari guru-guru lainnya. 

Intinya meski kita seorang guru kita tak hanya mengajar, tapi juga belajar.... dan terus belajar...


Salam Pendidikan!!

Wassalamualaikum.WR.WB

^_^
by:Nurul Khatimah,S.Pd 








Posting Komentar

[facebook]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh merrymoonmary. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget