Cara Membuat Kerajinan Sasirangan (Kain khas daerah Kalimantan Selatan)
Assalamualaikum Blogger!
Assalamualaikum Pak Guru dan Bu Guru di seluruh Indonesia....
Kembali saya mau berbagi info yang semoga mengandung banyak manfaat untuk kita semua, hari ini saya ingin berbagi ilmu tentang bagaimana caranya praktek kerajinan tangan membuat kain sasirangan (kain khas daerah kalimantan selatan), saya juga tidak pandai ataupun jago membuatnya, hanya sekedar tau dan mau mencoba.
Sebelumnya kita wajib mengenal dulu apa itu kain sasirangan.
Kain sasirangan adalah kain khas tradisional Kalimantan Selatan yang sudah ada pada zaman dahulu, sasirangan sendiri berasal dari kata "sa" artinya satu dan "sirang" artinya jalujur, artinya sasirangan adalah kain yang dibuat dengan cara satu jalujur /menjahit terus menerus membentuk motif yang diinginkan, jalujur tersebut berfungsi sebagai rintang bagi pewarna, sehingga pewarna tidak masuk dan tidak menyerap di garis jelujur sehingga terbentuklah sebuah motif . Agak mirip dengan kain ikat dari Bali hanya saja, kain sasirangan menggunakan jahitan bukan ikat dan lebih kompleks keindahannya.
Banyak cerita tentang asal muasal kain sasirangan, diceritakan bahwa dahulu kala Patih Lambung Mangkurat melihat buih dari tengah sungai, buih itu seperti sebuah putaran, ternyata di dalam buih tersebutlah seorang putri yang cantik bernama putri junjung buih, putri tersebut hanya mau keluar dari dalam buih jika dibuatkan sebuah istana Batung (mahligai megah) yang harus selesai dikerjakan dalam tempo satu hari oleh 40 orang tukang pria yang masih bujangan dan membuatkan sehelai kain langgundi yang dapat selesai sehari yang ditenun dan dicalap atau diwarnai oleh 40 orang putri yang masih perawan dengan motif wadi/padiwaringin. Setelah permintaanya dituruti maka keluarlah putri junjung buih dengan begitu anggunnya menggunakan kain sasirangan berwarna kuning yang dibuatkan oleh 40 orang putri tersebut. Wallahu a'lam bissawab.
Yang pasti sejak saat itu kain sasirangan hanya digunakan oleh para bangsawan kerajaan banjar saja, atau digunakan sebagai syarat penyembuh bagi orang yang sakit (sebagai kompres) , namun seiring berjalannya waktu kain sasirangan sekarang ini bisa digunakan oleh siapa saja dan dalam acara apapun, tidak hanya dalam acara formal, di tangan designer muda banjar kain sasirangan disulap jadi outfit keren untuk kegiatan sehari-hari.
Saya sendiri secara tidak sengaja mempelajari cara membuat sasirangan saat mengikuti kegiatan Bakti Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (BPAP) tahun 2011 Mewakili Kalimantan Selatan, sebelum diberangkatkan ke provinsi orang, kami dibekali banyak ilmu pengetahuan kebudayaan dan pariwisata, salah satunya adalah membuat kain sasirangan, bagaimanapun juga saya sangat bersyukur mendapat banyak ilmu yang begitu berharga dan berguna sampai detik ini, dari kegiatan tersebut ^_^.
Baiklah kita masuk ke topik utama "Cara Membuat Kerajinan Sasirangan (Kain khas daerah Kalimantan Selatan)".
Bahan-bahan:
- Guru menyiapkan gunting
- Kain putih polos boleh dari katun atau semi sutra (saya saran kan katun agar lebih muda dan murah ) ^_^ kain tersebut dipotong berbentuk sapu tangan berukuran 40 cm x 40 cm ukuran dapat menyesuaikan
- Jarum dan benang jahit khusus kain sasirangan
- Soda api, hydro dan pewarna (bisa didapatkan di toko penjual alat-alat membuat sasirangan) saya sarankan menggunakan pewarna itu agar hasilnya cantik dan lebih awet dari pada menggunakan wantex.
- Kaos tangan karet tahan panas
- Air panas
Langkah-langkah :
- Bagikan kain kepada murid dan minta agar kain dilipat segitiga dalam 2 kali lipatan, agar ketika proses membuat motif dan menjahit lebih mudah dan singkat karena akan otomatis terjahit beberapa lapis, kemudian minta mereka membuat motif sesuai keinginan mereka masing-masing anjurkan untuk membuat motif yang mudah seperti motif gigi haruan, umbak sinapur karang, gagatas dll.
- Proses menjalujur/menjahit, minta murid menjahit sesuai motif yang di buat, benangnya panjang dan tidak putus dalam satu jalujur biar memudahkan proses mengencangkan/mengikat.
- Setelah selesai dijahit , jahitan diikat mengencang sehingga berbentuk kerutan, ikat sekencang mungkin jangan sampai putus, dan beri simpul mati diujungnya.
- Selanjutnya kita masuk ke tahap "pencelupan" diproses ini usahakan guru yang turun tangan sambil minta bantuan murid, karena kita akan menggunakan beberapa zat yang bisa berbahaya jika tidak hati-hati. Campurkan Soda api dan pewarna secara pelan-pelan menggunakan kayu, ke dalam air panas, aduk pelan-pelan dan masuka hydro sedikit demi sedikit fungsinya agar warna dapat menyerap kuat, selanjutnya celup semua kain yang sudah di jalujur oleh murid satu persatu. aduk dan dikucek sedikit agar menyerap, diamkan 3 menit dan angkat.
- Selanjutnya cabut dan tarik jalujur/jahitan dari kain sehingga seluruh bagian kain nya terbuka, maka sudah dapat terlihat motif cantik dari kain sasirangan, kemudian bersihkan kain dengan air bersih agar berkurang bau menyengat gunakan sabun mandi, jangan sabun cuci ya.... kucek pelan
- Bilas dan jadilah kain sasirangan, tinggal dijemur (jangan terkena matahari langsung) dan siap menjadi aksesoris dan sapu tangan cantik ^_^.
Jangan takut mencoba Bu Guru Pak Guru, dan semoga berhasil! kuncinya sabar ya,,,,
dan terus beri semangat pada murid-murid yang mulai putus asa , karena memang perlu proses dan waktu yang tidak sebentar ^_^.
Selamat mencoba!
Hasil Karya Sasirangan murid-murid kelas 5 SDN Pualam Sari 2 Kec. Binuang Kab. Tapin
Karya Sasirangan murid-murid kelas 5 SDN Pualam Sari 2 Kec. Binuang Kab. Tapin mendapat pujian dari akun instagram resmi seni budaya Kalimantan Selatan @senibudayakalsel
^_^. Alhamdulillah.
by : Nurul Khatimah, S.Pd