Aksi Nyata 1.4 Penerapan Budaya Positif
Assalamualaikum WR WB
Salam dan Bahagia
Alhamdulillah tidak terasa, dua bulan sudah saya menjalani Program Guru Penggerak Angkatan 7. Sampailah pada modul 1.4 Budaya Positif . Pemahaman saya tentang konsep-konsep yang ada di modul ini telah membuka jendela pengetahuan baru, dimana saya berfikir selama ini kita sering melakukan sesuatu karena adanya acuan ektrinsik, dimana jika acuan itu hilang maka semangat kita pun ikut mereda, seyogyanya kita perbaiki hal itu pada generasi akan datang, agar mereka mampu mandiri dan berdiri sendiri karena motivasi itu adanya dalam diri mereka tidak bergantung berlebihan dengan motivasi dari luar. Pengalaman saya dahulu saya paling sering memberi penghargaan pada murid, pokoknya kelas saya diminati, karena kelas SD rasa TK dimana, setiap murid melaksanakan suatu kedisiplinan maka akan dapat bintang, tujuan memberikan motivasi kepada mereka. Namun saat mereka pindah ke kelas berikutnya dengan Guru yang berbeda cara mengajarnya, mereka berubah karena motivasi ekstrinsik yang saya berikan tidak ada lagi, rupanya maksud baik saya berupa motivasi itu tidak sampai di relung hati mereka. Maka sekarang saya hanya akan membagikan mereka bintang saat kuis atau game/lomba saja (reward jangka singkat). Selain itu saya coba bangkitkan motivasi intrinsik mereka dengan adanya keyakinan kelas, pembiasaan dan percontohan. Setelah mempelajari modul 1.4 dan mencoba menerapkan perubahan pada pekerjaan saya, tentu saja kesulitan, sebab perlu banyak waktu , tenaga dan fikiran, juga prosesnya yang tidak sebentar. misal melaksanakan Segitiga Restitusi saja , kita harus lebih jeli menggunakan dialog yang memantik anak untuk terbuka kepada kita, dialog yang dapat memberikan mereka kesadaran namun tidak menghakimi, menurut saya mengolahnya perlu berfikir kritis dan kesabaran, dengan posisi kontrol manajerial ini memang dapat membangkitkan identitas suskses anak dan kemandirian mereka, akan tetapi juga tidak semudah itu , sebab anak tidak memiliki efek jera lagi sedang kesadaran diri mereka belum sempurna. Jadi perlu telaten sekali melaksanakannya. Sebelum mempelajari modul ini saya menerapkan posisi kontrol sebagai teman dan kadang-kadang sebagai pemantau. (biasanya digunakan tergantung situasi kondisi perilaku murid) Sebelumnya saya mungkin juga sudah pernah melaksanakan restitusi pada murid hanya tidak runtut dan mungkin hanya sebagian. meliputi memvalidasi tindakan yang salah dan menanyakan keyakinan tapi bukan tentang keyakinan kelas , melainkan peraturan sekolah yang sudah disepakati bersama. Setelah mempelajari modul ini, saya mencoba menggunakan posisi kontrol manajer yang menurut saya di dalamnya sudah ada perpaduan posisi kontrol teman dan pemantau. Saya mempraktikannya biasanya secara personal juga antara saya dan murid-murid tersebut. Saya berharap ke depannya saya mampu menerapkan Budaya Positif di sekolah saya, dan mendesiminasikan praktik baik saya pada rekan kerja yang lain.
KLIK UNTUK MENONTON AKSI NYATA SAYA