Catatan harian Seorang guru muda yang ditempatkan di daerah transmigrasi Kota Binuang Kab,Tapin yang mengawali pengabdiannya pada maret 2015... Seorang guru amatir yang mencoba menuangkan segala aktifitas mengajarnya di blog ini

Apa motivasi saya untuk menjadi DRB ?


Perkenalkan nama saya Nurul Khatimah guru SD Negeri Pualam Sari 2 Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan. Saya asli Kabupaten Banjar akan tetapi merantau ke Kabupaten Tapin karena kebetulan tahun 2015 pengangkatan CPNS Guru SD terdekat dari tempat tinggal orang tua saya hanya di kota ini. Jadi tahun ini genap lima tahun saya merantau di kota kedua yang sangat saya cintai.

Dimana kaki dipijak disitu langit dijunjung. Sepertinya pepatah lama itu tak pernah bisa kita tinggalkan. Meski tak ada saudara ataupun kenalan saya membangun citra diri saya sendiri, benar-benar dari nol. Saya ingin bercerita sedikit, dulu sebelum digitalisasi ikut pelatihan pun jarang, karena siapa yang mengenal saya di kalangan dinas ? Pada akhirnya saya berkesempatan mengikuti pelatihan pertama saya pada tahun 2015 akhir di BTIKP Prov. Kalimantan Selatan tentang pelatihan TIK Dasar ,itu pun berkat teman saya yang ditunjuk berhalangan hadir dan memberi kesempatan emas itu pada saya.

Luar biasa rasanya pelatihan itu menjadi daya pikat pertama saya terhadap media pembelajaran berbasis TIK, waktu itu bersama pak Arie Mursandi kami diajarkan membuat media dari aplikasi Video Scribe beliau juga mendemonstrasikan tentang game AR . Disana saya merasa sangat receh diantara teman-teman yang lain, namun berkat pelatihan itu jiwa ingin tahu saya terpanggil.

 Tahun berikutnya BTIKP mengadakan lomba pembuatan media pembelajaran, kesempatan itu tidak saya sia-siakan, meski pemula meski harus banyak bertanya, saya coba membuat yang sederhana saja dan mengirimkannya. Meski hanya sebagai kontestan biasa dan tidak masuk nominasi, senang sekali rasanya karena saya juga mendapatkan undangan workshop dan bisa bertemu dengan guru-guru luar biasa di bidang TIK.

Empat tahun berlalu, lomba media pembelajaran jenjang SD di BTIKP ditiadakan (dan Alhamdulillah tahun ini dibuka kembali), dan selama empat tahun saya juga disibukan dengan tupoksi saya sebagai guru dan juga menjadi seorang ibu.

Tahun 2020 ini di tengah pandemi angin segar bagi saya bahwa diadakan pelatihan PembaTIK yang akan melatih guru-guru untuk membuat konten media pembelajaran berbasis TIK. Dengan sangat antusias saya ikut, meski kenyataan pahitnya kegiatan ini harus dilaksanakan secara daring (padahal sangat berharap ketemu langsung sama bapak ibu hebat). Namun semangat itu tidak surut, saya mengikuti kegiatan ini level demi level meski menurut saya tugas demi tugas tersebut cukup sulit karena saya yang tidak pandai secara teknis, namun saya  masih coba berusaha berjuang .

Pada akhirnya, sangat tidak menyangka berada di level 4 (berbagi) ini, yang katanya bisa berada di level ini mereka yang sudah ahli dan profesional. Ah, menurut saya tidak seperti itu, saya salah satu contoh bentuk yang masih tipis ilmunya.

Alhamdulillah atas segala kesempatan yang Allah beri, di level ini saya bertemu banyak guru-guru hebat. Ada yang ahli dibidang TIK, ada yang ahli dalam inovasi model pembelajaran, ada pula yang ahli dalam public speaking, sebenarnya dari pada berkompetisi kami malah seperti satu tim yang saling melengkapi.

Bicara tentang motivasi untuk menjadi Duta Rumah Belajar,sebenarnya Duta Rumah Belajar bukan goal utama saya. Saya bukan tipe orang yang mengukur keberhasilan dari hasil, tapi dari proses, menurut saya hadiah terbesar saya itu dapat menambah ilmu, mengasah skill, dan melakukan hal yang saya sukai. Mungkin seandainya DRB adalah tujuan saya, maka saya sudah mundur dari kemarin, karena saya tau ada banyak guru hebat di pembaTIK ini, beberapa mereka sudah lama menggeluti dunia TIK, adapula yang mahir membuat vlog dengan ribuan subscriber.

Lalu apa tujuan saya ? saya berfikir bahwa sedikit ilmu yang saya dapat ini bisa saya bagikan kembali kepada teman-teman guru lainnya agar mereka juga memiliki kemampuan TIK dan tertarik untuk mengembangkannya. Namun, tak selalu buah itu manis, tak selalu gayung bersambut. Ada beberapa yang meremehkan seolah menganggap itu bukan hal penting dalam tupoksi Guru, adapula yang pesimis merasa tidak akan mampu, ada pula yang tidak tertarik karena ilmu seperti ini dianggap tidak menghasilkan produk yang komersil.

Kata pak Deni Demian (DRB 2018)  orang gak akan mau gak akan ngerti gak akan percaya tanpa membuktikan dan melihat sendiri. Siapalah saya saat ini, namun jika menjadi DRB kelak membuat saya mendapatkan lampu hijau, membuat saya lebih didengar, membuat saya lebih dijadikan contoh untuk meningkatkan kemampuan TIK Guru-guru lain di Kabupaten saya, maka saya ingin menjadi Duta Rumah Belajar Provinsi Kalimantan Selatan 2020 ini.

Kelak siapa pun yang terpilih dialah yang paling pantas, dan semoga persaudaraan ini, kerjasama ini selalu ada meski 2020 telah terlewati. Aamiiin

Posting Komentar

[facebook]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh merrymoonmary. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget